GUA BATU CERMIN, ALTERNATIF WISATA DARAT DI LABUAN BAJO TAPI BISA LIHAT “UBUR-UBUR” DAN “PENYU” 2025-01-31 23:35

Gua Batu Cermin, alternatif wisata di Labuan Bajo

 

Punya waktu luang di Labuan Bajo tapi nggak banyak, bisa berwisata ke mana? Ke Gua Batu Cermin jawabannya. Lokasinya masih terhitung di dalam Kota Labuan Bajo. Hanya 10-15  menit berkendara dari hotel-hotel di dalam kota. Eksplor gua ini juga nggak perlu berbasah-basah dan nggak perlu pakai perahu seperti ke Gua Rangko yang juga berada di Labuan Bajo. Walaupun bukan di laut, tapi di gua ini kita bisa melihat “ubur-ubur”, “penyu” dan “terumbu karang” plus bonus batu menyerupai Bunda Maria. Dan tentu saja melihat cahaya memantul cantik di dalam gua asal datang di waktu yang tepat.

 

Batu cermin yang memantulkan cahaya

 

DI MANA LOKASI GUA BATU CERMIN DAN BAGAIMANA KE SANANYA?

Gua Batu Cermin berlokasi di Desa Batu Cermin, Labuan Bajo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari Bandara Komodo dapat ditempuh berkendara +/-11 menit dengan jarak 4,2 km. Trippers hanya perlu sewa motor atau sewa mobil atau naik ojek online ke sini.

 

BAGAIMANA GUA INI TERBENTUK?

Menurut penemu gua ini pada tahun 1951 yaitu arkeolog sekaligus misionaris asal Belanda bernama Theodore Verhoven, gua ini bahkan Pulau Flores awalnya berada di dasar laut. Lalu karena ada gempa bumi maka terjadilah pergeseran lempeng sehingga daratan yang tadinya di dasar laut ini naik ke permukaan. Maka tak heran kalau di dalam Gua Batu Cermin ini ditemukan adanya sejumlah fosil makhluk laut di antaranya ubur-ubur, penyu, dan terumbu karang.

 

Fosil penyu

 

BERAPA TIKET MASUKNYA DAN APAKAH PERLU PEMANDU?

Gua Batu Cermin sudah ditata dengan baik, termasuk ada lapangan parkir yang luas dan rapi, fasilitas umum toilet dan toko-toko suvenir di area pintu masuknya, jalan setapak menuju mulut gua serta tangga-tangga di dalam gua yang memudahkan eksplorasi. Jadi wajar diberlakukan tiket masuk. Untuk wisatawan Nusantara Rp20.000, sedangkan untuk wisatawan mancanegara Rp50.000. Tiket masuk sudah termasuk dipinjamkan helm yang disediakan di mulut gua.

 

Lapangan parkir luas

 

Toko-toko suvenir

 

Jalan setapak menuju mulut gua

 

Tangga-tangga di dalam gua yang memudahkan eksplorasi

 

Wajib pakai helm

 

Saat membayar tiket masuk di loket kita akan ditawari mau pakai jasa pemandu atau tidak. Saran MyTrip, pakai! Biayanya hanya Rp50.000 untuk satu rombongan. Penjelasan mengenai sejarah terbentuknya gua memang bisa kita dapatkan di internet. Tapi dengan didampingi pemandu kita jadi tahu di mana letak batu yang mirip ubur-ubur, mirip penyu, mirip terumbu karang, juga di mana ada black spider dan baby bat.

 

Pemandu menunjukkan fosil penyu

 

Fosil ubur-ubur

 

Fosil terumbu karang

 

Tak kalah penting tentunya melihat batu berbentuk Bunda Maria di salah satu dinding gua, serta ruang utama gua tempat asal-muasal nama Gua Batu Cermin. Jadi, ada satu rongga gua yang bagian atasnya sedikit terbuka sehingga cahaya matahari masuk menyinari dinding-dinding guanya. Karena dinding guanya mengandung garam --ingat tadinya gua ini berada di dasar laut-- jadi dinding-dinding tersebut saling memantulkan cahaya seperti cermin sehingga menciptakan pemandangan yang indah. Kalau mau melihat fenomena ini datanglah pada saat yang tepat yakni antara pukul 10.00 sampai 14.30 saat sinar matahari berada di atas dan masuk melalui celah di atas gua.

 

Batu berbentuk Bunda Maria

 

Inilah highlight utama Gua Batu Cermin, ruang gua yang dinding-dinding batunya memantulkan cahaya seperti cermin

 

Jangan lupa berfoto di rongga batu cermin ini

 

Kalau nggak pakai pemandu, di dalam gua kita cuma akan planga-plongo, bahkan harus menebak-nebak jalurnya, karena cukup banyak ruang dan lorong di dalam gua. Memang nggak akan nyasar, apalagi biasanya selalu ada pengunjung lain ataupun pemandu rombongan lain. Tapi waktu eksplorasi kemungkinan akan tambah lama. Kalau dengan pemandu, kita bisa sat set, dalam waktu 1 jam sudah keluar gua. Pemandu juga membawa senter yang nyalanya sangat terang, membantu kita berjalan di lorong-lorong gelap dan memberi cahaya untuk berfoto.

 

Berfoto dibantu senter dari pemandu

 

INI GUA PETUALANGAN ATAU GUA WISATA?

Gua Batu Cermin tergolong gua wisata, bukan gua petualangan. Tidak dibutuhkan keahlian atau stamina khusus untuk mengeksplornya. Memang ada dua kali kita harus jalan jongkok karena melewati lorong yang rendah, tapi nggak panjang. Dan memang ada beberapa ruas di dalam gua maupun area depan gua yang berupa celah sempit, pijakannya pun tidak rata, berupa gundukan atau serakan bebatuan, terkadang kita harus melompatinya. Tapi secara keseluruhan, ini termasuk gua wisata. Siapa pun bisa mengeksplornya asal masih bisa jongkok. Disarankan juga mengenakan pakaian dan alas kaki yang nyaman.

 

Jalan jongkok

 

Celah sempit

 

Harus melompati bebatuan

 

Guanya sendiri cukup luas, 19 hektar, dengan bagian tertingginya 75 m. Dari gerbang tiket ke mulut gua sekitar 250 m melewati hutan bambu. Tampak berkeliaran monyet-monyet di hutan bambu ini tapi tidak agresif.

 

Melewati hutan bambu

 

Bagian gua yang bisa dieksplor selain bagian dalamnya, terutama ruang gua yang seperti memiliki dinding cermin, juga bagian teras luarnya yang terbuka. Di sini banyak formasi-formasi dinding gua yang tampak indah. Eksplorlah tiap sudutnya, temukan spot-spot bagus untuk berfoto.  

 

Banyak sudut indah buat berfoto

 

Banyak sudut indah buat berfoto

 

MAMPIR DI BATU PAYUNG

Saat berjalan kaki dari gerbang depan ke mulut gua Trippers akan melihat di sebelah kiri ada papan penanda “Batu Payung”. Mampirlah ke sini seusai dari Gua Batu Cermin. Nggak jauh jalannya dan datar. Sesuai namanya di sini ada batu besar yang berbentuk seperti payung, atau malah lebih mirip jamur raksasa.

 

Batu Payung

 

Mau eksplor Gua Batu Cermin dan juga Labuan Bajo? Silakan hubungi MyTrip di 0811821006

 

 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Mayawati NH, Dok. MyTrip
Comment