Taman doa di samping gereja
Mungkin gereja yang satu ini tak semeriah gereja-gereja lain dalam masa-masa Natal dan Tahun Baru seperti sekarang ini. Mungkin gereja kayu berwarna putih ini tetap dalam kondisi tenang dan bersahaja seperti kondisinya sehari-hari. Tapi siapa tahu juga mungkin malah meriah dan ramai karena didatangi para survivors pengungsi Vietnam yang pernah beribadah di sini antara tahun 1970-an sampai 1990-an. Namanya panjang dan sulit diingat, Gereja Katolik Nha Tho Duc Me Vo Nhiem atau terjemahannya Gereja Santa Maria Imakulata. Berada di Kampung Vietnam, Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau.
Gereja ini adalah salah satu bangunan di Kampung Vietnam yang masih dipertahankan dan dirawat hingga kini, dan masih dipakai untuk beribadah. Memang sih saat MyTrip datang di bulan Juli 2019 tampak bagian atap depan gereja sedikit rusak. Tapi secara keseluruhan masih terawat dan masih dijaga.
Baca juga: "Mungkin Inilah Salah Satu Gereja Terunik di Dunia"
Untuk masuk ke lokasi gereja kita harus melewati jembatan kecil, lalu kita disambut gapura berwarna putih dengan aksen biru. Dari situ bangunan gereja sudah terlihat. Seperti rumah biasa dengan atap lebar dan di bagian tengahnya ada menara dengan patung Bunda Maria di tengahnya sedang merentangkan tangan ke bawah.
Gapura menuju gereja
Ini bangunan gerejanya. Ada patung Bunda Maria di bagian depannya
Seperti gereja pada umumnya, pintu masuknya besar. Tapi sebelum masuk coba toleh dulu ke dinding di sisi kiri dan kanan. Terlihat ada yang unik di situ. Dindingnya dibentuk dengan batako warna putih yang dipasang bertumpuk miring-miring.
Dindingnya unik
Masuk ke dalam geraja tampak kursi-kursi diatur rapi. Ada kursi plastik, kursi besi beralas busa berwarna merah, dan kursi kayu panjang tanpa sandaran. Langit-langitnya tak berplafon, mempertontonkan rangka-rangka kayu dan atap seng atau asbes. Membuat ruang gereja terasa lapang.
Kursi-kursi diatur rapi di dalam gereja
Langit-langitnya tak berplafon, menjadikannya tampak luas
Altarnya apik berbalut kain satin putih dengan latar gambar Bunda Maria dan Yesus Kristus disalib dan dipercantik dengan keberadaan beberapa bunga dalam pot-pot. Di kiri kanan altar ada patung Bunda Maria dan patung-patung lain.
Altarnya cantik
Jika sudah puas mengeksplor bagian dalam gereja (atau sudah selesai berdoa bagi yang Katolik) jangan langsung beranjak meninggalkan komplek gereja. Karena masih ada yang menarik di sebelah kiri gereja (atau sebelah kanan kalau dilihat dari luar gereja). Ada taman doa dengan patung Bunda Maria yang cukup besar berdiri di atas bola dunia dengan peta Vietnam, dan di depannya ada haluan perahu. Kita bisa naik ke haluan perahu untuk melihat patung dari dekat atau untuk sekadar berfoto.
Ada patung Bunda Maria besar di taman doa
Di pintu masuk taman doa, di kiri dan kanan ada patung singa berwarna kuning sedang berhadap-hadapan. Di atasnya ada panel batu bertuliskan serangkaian kalimat dalam bahasa Vietnam dan bahasa Inggris. Membacanya jadi merinding deh, tentang rasa syukur yang teramat sangat atas perlindungan Bunda Maria dalam hidup mereka, para pengungsi yang sarat drama kesedihan.
Masih ada hal lain yang unik dari tempat ini. Persis di sebelah kanan gereja ada vihara, tapi bukan Vihara Quan Am Tu yang juga ada di Kampung Vietnam dan lebih populer. Tembok vihara bercat pink, dan vihara justru menghadap ke arah yang berlawanan dari gereja.
Vihara di samping gereja
Baca juga: "Kalau ke Probolinggo Mampirlah ke Gereja Merah Made In Belanda Ini"
CARA KE KAMPUNG VIETNAM DI PULAU GALANG
Dari Jakarta terbang dulu ke Bandara Hang Nadim di Batam selama 1 jam 45 menit. Lalu dari Batam ke Pulau Galang yang berada kurang lebih 63 km di sebelah tenggara Pulau Batam berkendara melewati 6 Jembatan Barelang (Batam-Rempang-Galang) selama 1-1,5 jam.
Begitu tiba di Pulau Galang, untuk mencapai Kampung Vietnam atau sekarang disebut juga Memorial of Galang hanya hitungan menit. Tiket masuk Rp5.000 per orang, atau satu mobil Rp25.000, satu bus Rp50.000.
Ada apa lagi yang menarik di Kampung Vietnam, silakan baca di sini.