Pemandangan ikonik di Bukit Cinta Lembata (BCL)
Ada cukup banyak objek wisata di Indonesia yang diberi nama Bukit Cinta. Nah yang satu ini karena berada di Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT), jadi nama lengkapnya Bukit Cinta Lembata, disingkat BCL. Bukan Bunga Citra Lestari. BCL yang penyanyi itu sepertinya juga belum pernah mampir ke BCL di Lembata ini. Lalu, apa menariknya Bukit Cinta Lembata? Dan bisa ngapain aja di sana?
Baca juga: “Segeralah ke Lembata Sebelum Viral”
Yang jelas, orang yang pernah ke Lembata, baik untuk pulang kampung, urusan dinas yang dilanjutkan extend 1-2 hari, apalagi yang jalan-jalan, pasti mampir ke Bukit Cinta. Tulisan “LEMBATA” besar-besar di atas perbukitan dan menghadap laut menjadikan tempat ini sangat ikonik! Apalagi di sekitarnya ada deretan bukit berbalut padang rumput ilalang yang saling merangkul. Di seberangnya tampak menjulang gagah Gunung Boleng atau Ile Boleng yang berada di Pulau Adonara, pulau tetangga di sebelah barat Pulau Lembata.
Tulisan “LEMBATA” besar-besar di atas bukit
Deretan bukit di sebelah kanan kawasan Bukit Cinta
Deretan bukit di sebelah kiri kawasan Bukit Cinta
Ile Boleng di hadapannya
Bukit Cinta berada di barat daya Kota Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, berjarak sekitar 20 km, dan ditempuh berkendara sekitar 20-30 menit. Tepatnya di Desa Bour Kecamatan Nubatukan. Mudah dijangkau, dengan akses jalan beraspal mulus, membuat tempat ini sering dikunjungi warga lokal maupun wisatawan. Mereka datang terutama menjelang sore hari. Ya karena posisinya di barat, maka matahari terbenam terlihat paripurna dari sini. Bayangkan matahari memamerkan diri di sebelah Ile Boleng, cahaya keemasannya menimpa permukaan laut yang tenang. Momen yang magis!
Momen sunset di Bukit Cinta ke arah Pulau Adonara dan Ile Bolengnya
Selain Pulau Adonara yang berada tepat di hadapan dengan Ile Bolengnya, Pulau Solor yang berada di sebelah Adonara tapi agak mundur ke barat, juga terlihat dari Bukit Cinta. Selat yang memisahkan Pulau Adonara dan Solor nampak seperti gang panjang di atas laut, tapi hanya samar terlihat.
Di bawah tulisan “LEMBATA” terdapat beberapa patung semut raksasa. Sedangkan di sebelahnya bertenger monumen “Love” berwarna kuning dengan dua tangan membentuk hati di atasnya. Di bagian lereng bukit yang menghadap laut dibangun beberapa pondokan dan juga teras panjang berpagar. Cocok buat bersandar menanti sunset di situ.
Patung semut raksasa di bawah “LEMBATA”
Monumen “LOVE”
Pondokan dan teras menghadap ke laut
Teras panjang untuk menonton sunset
Sementara di sebelah monumen “Love” terdapat tempat pertunjukan terbuka lengkap dengan tribun penonton. Di sebelahnya lagi ada wahana permainan yang biasa disebut bianglala atau kincir raksasa. Entah masih berfungsi dengan baik atau tidak.
Tempat pertunjukan dengan tribun penonton
Kincir raksasa
Kawasan Wisata Intergrated ini dibangun oleh Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur pada tahun 2012 dan diresmikan tanggal 31 Agustus 2019. Kawasan seluas 500 ha ini pernah menjadi lokasi penyelenggaraan Festival 3 Gunung bulan Agustus 2019.
Tepat di seberang jalan ada kafe yang diberi nama Kuliner Wolor Pass. Saat sore hari sering dimainkan live music di sini, menemani para pengunjung yang tengah menanti sunset. Sayang MyTrip tak sempat mampir ke kafenya.
Kuliner Wolor Pass
O iya Wolor Pass mengacu pada jejeran Bukit Cinta, Bukit Jomblo, Bukit Doa, dan Bukit Susu yang memang kesemuanya berada di satu area. Biasanya wisatawan mampir dulu ke Bukit Doa, baru melanjutkan ke Bukit Cinta.
Bagi yang suka tantangan, cobalah mendaki Bukit Jomblo yang berada tak jauh di belakang spot utama Bukit Cinta. Jalur setapak untuk mencapai puncaknya cukup terjal, tapi masih cukup aman buat didaki.
Jalur pendakian ke Bukit Jomblo dilihat dari Bukit Cinta
Cukup aman jalur pendakiannya
Turun dari Bukit Jomblo
Dari puncak Bukit Jomblo tentulah pemandangannya sangat spektakuler. Ke arah Ile Boleng dan laut juga. Yang bikin tambah fotogenik adalah keberadaan pohon kesambi dengan ranting-rantingnya. Pastinya menjadi lokasi favorit buat berfoto dengan latar Ile Boleng dan langit semburat merah.
Pohon kesambi, spot foto di Bukit Jomblo
Untuk masuk ke area Bukit Cinta pengunjung diminta retribusi sekitar Rp3.000-5.000 oleh petugas yang akan menghampiri begitu kita akan beranjak pergi (nggak ada tiket masuknya).
Lembata bisa dicapai dengan pesawat dari Kota Kupang dengan durasi terbang 1 jam. Jadi dari Jakarta, Surabaya atau Denpasar ambil pesawat connecting yang transit di Kota Kupang.
Baca juga: “Kalau ke Lembata Harus Banget ke Sabana dan Pantai Wade. Cakepnya Kebangetan!”
Nggak mau repot dan mau tinggal Just Pack & Go!? Ikut saja open trip kedua MyTrip ke Lembata tanggal 29 April - 6 Mei 2023. Daftar segera ke 0811821006.