Gunung Baru Jari dan Segara Anak terlihat dari Puncak Rinjani
Sulit mencari tandingan Gunung Rinjani dari segi keindahan dan kesempurnaan sebuah gunung. Ya memang nggak lebay kalau menyebut Rinjani yang berada di Lombok memiliki pemandangan tercantik dari semua gunung di Indonesia, mmm... bahkan dunia! Yang pernah mendaki gunung tertinggi ke-3 di Indonesia (3.726 mdpl) ini pasti nggak akan berpikir lagi untuk bilang setuju.
Dari bawah baik dari Desa Sembalun maupun Desa Senaru, sepanjang treknya, hingga danaunya yang disebut Segara Anak dengan Gunung Baru Jari di tengahnya, dan tentu sampai puncaknya, setiap kelokannya, semua menawarkan pemandangan yang membuat banyak orang rela bersusah-payah menjejakinya hingga titik tertinggi.
SIAPA SAJA YANG BISA MENDAKI RINJANI?
“Tanjakan 3-2”
Kabar baiknya adalah, siapa saja, asal bugar, bisa mendaki Rinjani hingga puncak. Bukan mudah memang, apalagi beberapa ratus meter menjelang puncak, kita dihadang “Tanjakan 3-2”. Yang udah pernah mendaki Rinjani pasti tahu kejamnya tanjakan ini --lintasan berupa pasir dan kerikil yang curam, dengan lereng menganga di kiri-kanan, plus “bonus” naik 3 langkah, merosot 2 langkah. Belum lagi saat mendaki pagi buta terjangan angin terasa begitu kencang dan dingin. Kalau kurang-kurang semangat dan tekad, besar kemungkinan kita nyerah di sini. Lintasan ini bener-bener klimaks dari “penyiksaan” panjang sejak dari kaki gunung di Desa Sembalun Lawang (1.156 mdpl), terutama sejak melewati Pos 3 Pada Balong (1.800 mdpl) di mana kita harus melalui bukit demi bukit yang tanpa ampun memaksa kaki kita terus mendaki di tengah teriknya matahari yang tak terhalang di padang sabana.
Melewati bukit demi bukit di jalur Sembalun
Wah, itu mah susah dooong? Ya memang nggak mudah. Tapi secara keseluruhan jalur pendakiannya terhitung standar dan jelas. Nggak dibutuhkan keahlian khusus untuk melewatinya. Cukup perintahkan kedua kaki untuk terus jalan, jalan dan jalan. Untuk itu, fisik harus kuat.
BAGAIMANA PERSIAPANNYA AGAR FISIK KUAT?
Cukup menjaga kebugaran fisik dengan olah raga rutin minimal 3 bulan sebelumnya. Sebaiknya lakukan olah raga aerobik seperti renang, lari, jalan kaki, senam aerobik. Lakukan rutin minimal seminggu sekali dengan durasi 1 jam tanpa henti. Latihan ini bagus untuk jantung dan pernapasan. Lebih bagus lagi plus latihan memperkuat otot kaki dengan naik-turun tangga. Jangan sampai napas dan jantung masih OK, tapi kaki sudah tak mau kompromi. Atau sebaliknya.
Bagi yang belum pernah mendaki gunung sebelumnya, sebaiknya perbanyaklah melakukan trekking ke bukit, air terjun, atau trek mana pun. Lebih bagus lagi latihan naik gunung yang lebih ringan jalurnya seperti Gunung Prau di Dieng Jawa Tengah, Gunung Gede di Jawa Barat.
BUTUH APA LAGI SELAIN PERSIAPAN FISIK?
Semangat baja, tekad bulat, pikiran yang selalu positif. Jangan biarkan pikiran Anda menyetop langkah padahal fisik masih kuat.
Selain itu, tim pendukung (pemandu, porter dan teman-teman sependakian), peralatan dan sarana yang memadai juga menjadi faktor kunci keberhasilan sebuah pendakian. Dan enaknya untuk pendakian Rinjani, banyak operator profesional yang bisa dipilih, membuat kenyamanan dan keamanan pendakian lebih terjamin.
Camp area di Plawangan Sembalun
Pemandu dan porter yang terlatih serta sangat menguasai medan akan mendirikan tenda di tempat nyaman yang jauh dari jangkauan angin supaya istirahat kita berkualitas, memasakkan makanan enak dan bergizi yang variatif sehingga kita selalu lahap makan dan ujung-ujungnya badan pun fit. Mereka juga akan mengawasi langkah kita di titik-titik sulit dan berbahaya. Mereka tahu kapan harus menyuruh kita berangkat dan kapan berhenti untuk sekadar melemaskan otot kaki. Keberadaan pemandu dan porter yang kualifaid sungguh membantu keseluruhan pencapaian puncak.
BAGAIMANA RUTE PENDAKIANNYA?
Inilah peta pendakiannya
Padang sabana yang dilewati di jalur Sembalun
Jika targetnya sampai puncak, sebaiknya naik dari Desa Sembalun (1.156 mdpl), karena jalurnya lebih dekat ke puncak. Melewati jalur yang kebanyakan berupa sabana selama 7-8 jam, kita akan tiba di Plawangan Sembalun (2.639 mdpl). Di sini para pendaki bermalam. Esoknya pagi buta adalah saat untuk summit attack. Normalnya 3-4 jam sudah bisa sampai puncak.
Melewati sabana saat panas terik di jalur Sembalun
Bisa berpose seperti ini di puncak
Puas berfoto-foto di puncak, turun lagi ke basecamp di Plawangan Sembalun. Dari situ sebenarnya lebih dekat turun mengambil jalur yang sama, menuju Desa Sembalun lagi. Tapi sayang untuk melewatkan Danau Segara Anak. Jadi, paket pendakian 3 atau 4 hari biasanya turun ke Segara Anak (2.000 mdpl). Di beberapa ruas jalurnya cukup sulit, butuh kehati-hatian.
Butuh kehati-hatian di jalur ini
Bermalam di tepi danau
Di sekitar danau ada hotspring dan kita bisa melepaskan segala penat dengan berendam di sana. Paket 4 hari akan menginap lagi di tepi danau. Baru esoknya melanjutkan ke sisi lain gunung yakni Plawangan Senaru (2.641 mdpl). Dari danau ke Plawangan Senaru kita harus mendaki lagi (itulah sebabnya nggak dianjurkan mendaki dari Desa Senaru karena jalur ke puncak lebih panjang dan turun-naik). Bermalam lagi di Plawangan Senaru, baru esok paginya turun hingga Desa Senaru. Jalur awalnya berupa sabana yang disambung dengan hutan yang teduh. Memerlukan 7-8 jam untuk tiba di bawah.
Naik lagi menuju Plawangan Senaru
Bermalam di Plawangan Senaru
Sabana di jalur turun Senaru
KEINDAHAN APA SAJA YANG BISA DINIKMATI?
Puncak Rinjani pastilah klimaks keindahan Gunung Rinjani. Dari satu sisi kita bisa menikmati pemandangan Danau Segara Anak dan anak gunung Baru Jari di tengahnya, yang seluruh sisinya dibalut punggungan gunung demi gunung dan awan yang biru jernih. Di sisi lainnya kita akan melihat jurang dengan formasi bebatuan yang sulit dijabarkan dengan kata-kata –seperti di planet antah berantah. Segala kelelahan pun terbayar lunas!!
Keindahan dari puncak
Keindahan dari puncak di sisi lainnya
Saat turun kita masih bisa menyaksikan ini...
Gunung Baru Jari terlihat jelas dalam perjalanan turun dari puncak
Pemandangan super indah selain di puncak juga tersaji di Plawangan Senaru. Dari sini kita bisa menyaksikan lukisan agung karya Tuhan secara full frame! Puncak Rinjani yang lancip terlihat di ujung kiri di kejauhan, dengan hamparan Segara Anak dan Gunung Baru Jari dari angle yang berbeda. Sunrise dan sunset pun bisa dinikmati dua-duanya dari sini. Belum lagi pameran jutaan bintang di langit saat malam. What an amazing view! Dijamin Anda akan selalu kangen.
Full frame dari Plawangan Senaru
Sunset di Plawangan Senaru
Itu pemandangan dari atas ke danau. Danaunya sendiri dari dekat pun cantik dan syahdu terutama saat pagi hari. Membuka tenda dan langsung melihat hamparan air danau yang tenang dengan pantulan jejeran punggung bukit di airnya pastinya menjadi pengalaman yang priceless. Belum lagi hotspringnya.
Jalur trek dari Desa Sembalun pun menyuguhkan keelokan sabana yang seakan tanpa batas. Bukit disambut bukit lagi di depannya yang tak habis-habis memang melelahkan, tapi sedap untuk dipandang.
ALTERNATIF BAGI YANG NGGAK KUAT MUNCAK
Cukup mendaki 7-8 jam dari Desa Senaru ke Plawangan Senaru dan bermalam di sana. Seperti telah disebutkan di atas, Anda tak akan pernah melupakan parade keindahan yang tiada tara dari sini.
Keindahan jalur Senaru
JALUR TOREAN DAN AIR TERJUN PENIMBUNGAN
Selain jalur Sembalun dan Senaru, Rinjani juga bisa didaki lewat jalur Torean. Pemandangan di jalur ini beda dan luar biasa tsakeeeep! Terutama Air Terjun Penimbungan yang begitu gagahnya jatuh dari tebing setinggi 75 m. Tapi sayang, jalur ini sulit dan berbahaya. Lupakan saja jalur ini kalau Anda bukan pendaki berpengalaman. Cukup nikmati aja foto-fofonya dari Instagram orang lain yang pernah ke sana.