Foto diambil dari bagian atas ngarai, angle terbaik untuk mengambil keseluruhan area air terjun
Gunung Rinjani keren, tak ada yang menyanggahnya. Tapi selain lansekap pegunungannya, Rinjani juga menyimpan air terjun-air terjun keren di kakinya. Air Terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep di Desa Senaru sudah lebih dulu ngetop di kalangan wisatawan. Nah, Sembalun juga punya air terjun keren, namanya Mangku Sakti. Area air terjunnya luas, banyak sudut keren untuk diabadikan dan dipajang di Instagram. Sayang, akses ke sananya cukup sulit.
Area air terjun utama
AKSES KE MANGKU SAKTI TAK MUDAH
Lokasinya di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Untuk ke sana dari Kota Mataram ataupun dari bandara di Praya Lombok Tengah bisa lewat Aikmel di belahan timur Lombok lalu ke utara ke Desa Sajang. Bisa juga menyisiri Senggigi lalu ke arah Lombok Utara dan melewati Senaru. Ah, nggak usah pusing dengan rute lah ya... Serahkan pada ahlinya, yaitu supir mobil sewaan yang pastinya sudah tahu rute, minimal sampai ke Sembalun.
Dari Desa Sembalun Lawang untuk menuju Desa Sajang saja butuh waktu 1 jam jika naik mobil. Itu pun harus mobil bak terbuka dengan supir yang sudah biasa ke sana. Jalanannya kecil, berupa tanah berbatu, dan di beberapa ruas turun naik cukup curam. Direkomen mobil sebaiknya parkir di dekat area yang ada panggung untuk berfoto karena walaupun bisa lanjut, ada kemungkinan selip, nggak kuat menanjak seperti yang dialami mobil yang kami tumpangi.
Akses jalan masuk yang masih bisa dilalui mobil
Kalau naik motor sih bisa terus sampai ke tempat parkir yang ada penanda papan hijau bertuliskan “Selamat Datang di Kawasan Wisata Mangku Sakti”. Dengan catatan motornya cukup tangguh untuk medan berat ya. Anda bisa juga menyewa motor sekaligus abangnya sebagai pemandu. Katanya sih Rp 50.000 untuk pulang pergi. Kami tak mencobanya karena kami naik mobil bak terbuka.
Motor di parkir di sini, lalu mulai jalan kaki
Dari area parkir motor masih harus jalan kaki melewati jalur setapak berupa tanah merah, masuk hutan rimbun, lalu tempat terbuka dengan alang-alang di kiri kanannya. Kalau sudah ketemu jalur yang berupa batu besar yang mesti dipanjat, nah berarti sudah mau sampai. Total jalan kaki santai dari tempat parkir motor sekitar 20 menit. Kalau kami jalan kaki lebih jauh, dari tempat mobil kami tak bisa melanjutkan perjalanan lagi, sekitar 30 menit.
Masuk hutan rimbun
Jalur terbuka dengan kiri kanan alang-alang
Kalau sudah ketemu ini berarti sudah mau sampai
ADA AIR TERJUN, ADA NGARAI KECIL DENGAN BENTUK BEBATUAN UNIK
Begitu tiba di area Mangku Sakti, Anda punya 3 pilihan eksplorasi: mau langsung menuju air terjunnya di sebelah kiri, mau ke bagian tengah di mana ada batang kayu melintang di atas sungai yang terbentuk dari aliran air terjun, atau mau mengintip ngarai kecil di sebelah kanan.
Langsung ke air terjun utamanya di sebelah kiri
Area tengah, batang kayu melintang
Area yang ada ngarai kecilnya
Ini dia air terjun di ngarainya
Karena ada banyak yang bisa dieksplor dan difoto, alokasikan waktu minimal 1 jam di sini. Kalau hobi foto atau senang main air, waktu 1 jam malah tak akan cukup. Tapi yang mau berendam di bawah air terjun perlu ceki-ceki dulu ya dalamnya kolam yang terbentuk di bawah air terjun seberapa. Kalau mau aman ya berendam atau main air di aliran sungainya yang dangkal. Dan ingat-ingat juga, nggak ada kamar bilas atau kamar ganti di sini.
Kolam hijau toska mengundang untuk direnangi
Air terjunnya setinggi 25 meter kalau taksiran saya (kalau di papan petunjuk sih disebut 40 meter). Kolam yang terbentuk di bawahnya berwarna hijau toska karena airnya mengandung belerang yang berasal dari Kokoq Puteq (Sungai Putih) yang bersumber langsung dari Segara Anak di Gunung Rinjani.
Air terjunnya cukup tinggi
Dari batang kayu yang melintang di atas aliran air terjun kita bisa melihat dan memotret ke arah air terjun dengan foreground bebatuan dan aliran air, dan sebaliknya bisa memotret ke arah ngarai kecil. Batang kayu ini juga bisa dijadikan spot foto narsis.
Dari atas batang pohon melintang memotret ke arah air terjun
Dari atas batang pohon melintang memotret ke arah ngarai
Nah memotretnya dari sini. Ke depan ke arah air terjun, ke belakang ke arah ngarai kecil
Aliran air membentuk air terjun kecil lagi yang jatuh ke ngarai yang berupa celah sempit dan dalam. Bebatuan pembentuk ngarai ini kelihatan sekali merupakan bebatuan yang terbentuk dari letusan Gunung Rinjani yang membeku. Unik dan cantik teksturnya. Bentuk bebatuan unik dan aliran air berkelok-kelok tajam membuat ngarai ini spot yang ciamik banget buat berfoto.
Air terjun di ngarai dan bebatuan bertekstur unik
Aliran air di ngarai berkelok-kelok membentuk spot unik untuk berfoto
Berfoto di tebing ngarai. Jangan terlalu ke pinggir ya...
Tapi harus hati-hati ya berfoto di sini, jangan terlalu ke pinggir. Kalau sampai jatuh bisa-bisa nggak selamat karena pusaran airnya sangat kuat. Kata pemandu kami, wisatawan memang ada yang berenang di ngarai tersebut, tapi nggak bisa terlalu dekat ke pusaran air. Dan masuk ke airnya juga bukan dengan melompat dari bibir ngarai, melainkan jalan lagi ke ujungnya, ke tempat yang lebih landai.
Sesi foto di tebing ngarai
Hasilnya ini
Terus lagi ke bawah, jalan kaki 5 menitan, ada air terjun lain yang tingginya hanya +/-2,5 meter yaitu Mangku Kodek. Di sini juga pengunjung bisa berenang. Ke bawah lagi lebih jauh ada Air Terjun Kuda Semberani dengan tinggi +/-10 meter. Kami tak sempat ke dua air terjun ini.
TIKET MASUK
Tiket masuk Rp 10.000 plus asuransi Rp 10.000, jadi total Rp 20.000 per orang. Dikelola oleh PAPAR (Pemuda Adat Peduli Alam Rinjani).
REKOMENDASI
- Jangan datang pas musim hujan, selain karena akses jalan ke sananya licin, juga karena air akan keruh membawa lumpur, tidak lagi berwarna hijau toska.
- Bawa makanan dan minuman karena nggak ada warung di sekitar air terjun.
- Tidak disarankan membawa anak balita ke sini. Kalaupun bawa anak balita atau anak di bawah 12 tahun, harus diawasi dengan ketat terutama jika bermain di sekitar ngarai.
- Untuk ke sini sebaiknya menginap dulu satu malam di Sembalun, jadi berangkat ke sananya pagi dari Sembalun supaya cukup punya waktu untuk mengeksplornya.