Air Terjun Harangur di Pulau Kei Besar
Air terjun yang aliran airnya jatuh ke laut tentulah sangat fotogenik alias Instagrammable. Untungnya, Indonesia punya cukup banyak. Setidaknya yang pernah MyTrip kunjungi ada 5, yakni Air Terjun Toroan di Madura, Air Terjun Banyu Tibo di Pacitan, Air Terjun Banyu Anjlok di Pantai Lenggoksono Malang, air terjun tanpa nama di Teluk Ijo Banyuwangi, serta yang paling baru yang MyTrip eksplor adalah Air Terjun Harangur di Pulau Kei Besar Kabupaten Maluku Tenggara Provinsi Maluku.
Baca juga: "Bagaimana Cara ke Kei Besar dan Apa Saja Objek Wisatanya?"
Air Terjun Harangur berada di Desa Harangur di Pulau Kei Besar. Dari Kota Elat, ibu kota Kei Besar, kita mesti berkendara ke arah barat daya selama +/-45 menit. Dari pinggir jalan untuk menuju lokasi air terjunnya hanya perlu trekking ringan selama +/-25 menit. Jalurnya di awal datar, menyeruak di antara kerimbunan kebun atau hutan. Berupa jalur tanah yang diseraki daun-daun berjatuhan, dominan teduh.
Menyeruak di antara kerimbunan kebun
Jalur tanah, dominan teduh
Di ujung jalur kita harus melewati jalur air yang merupakan aliran air terjunnya. Saat MyTrip ke sana Oktober 2022 aliran airnya sangat dangkal, tapi tetap mesti hati-hati. Dari situ barulah jalurnya menurun cukup curam, berupa tanah berbatu dengan akar-akar pohon yang menjadi pijakan. Overall tidak sulit.
Melewati aliran air dangkal
Jalur turunan curam (foto diambil dari bawah saat jalan kembali ke atas)
Selain punya ciri khas airnya jatuh ke laut, Air Terjun Harangur masih punya keunikan lain. Yaitu adanya “jacuzzi” alami di depan air terjunnya. Jadi, sebelum jatuh ke laut, aliran air terjun ini membentuk tingkat-tingkatan pendek-pendek. Nah, pada salah satu tingkatannya terdapat satu bagian yang lebih dalam, membentuk semacam kolam jacuzzi yang airnya berwarna hijau muda. Salah satu dari rombongan MyTrip sempat berendam di situ, lumayan dalam. Jadi yang nggak bisa berenang sebaiknya menghindari area ini, jangan sampai terpeleset dan kecemplung.
“Jacuzzi” alami di depan air terjun
Jangan khawatir, air terjun ini cukup ramah untuk yang nggak bisa berenang. Area persis di depan air terjunnya dangkal ada pijakan batu. Jadi bisa beraneka pose di situ, juga bisa bermain basah-basahan.
Berfoto ria di depan air terjun
Berpose di sini, dangkal dan mudah untuk dipijak
Main air di depan air terjun, aman
Tentu tidak afdol ke sini kalau tidak melongok bagian di mana airnya jatuh ke laut. Berjalanlah hingga ke bagian ujung tebing. Tapi harus hati-hati karena ada bagian yang sangat licin. Mau duduk-duduk di ujung tebing sambil menikmati aliran air dan memandang jauh ke horison juga bisa, karena disediakan kursi kayu di situ.
Melongok bagian di mana airnya jatuh ke laut
Sayang memang ke sini nggak bawa drone. Kalau memotretnya dengan drone, diambil dari laut, air terjun ini penampakannya begitu spektakuler seperti yang terlihat di internet. Tapi tak mengapa, nikmati saja dengan mata dan alami sensasinya. Kebetulan saat MyTrip datang, terlihat beberapa wisatawan lokal melompat ke laut dari ujung tebing air terjun ini. Tinggi tebingnya hingga permukaan laut MyTrip taksir tidak sampai 15 m. Cukup aman asal kalian yakin bisa melompat cukup jauh agar jatuhnya ke air, bukan ke dasar batu.
Baca juga: "Inilah Destinasi Andalan Pulau Kei Besar, Air Terjun Hoko"
MyTrip memilih menuruni tebing batu ke arah sebelah kanan, ada dataran batu yang menonjol di situ. Cukup sulit karena memang nggak ada jalurnya. Sayang ternyata dataran batu itu sangat licin. Padahal niatnya ke situ untuk memotret aliran air jatuh ke laut dari sisi yang berbeda. Akhirnya cukup puas dengan berfoto di bawah pohon yang mejuntai ke laut. Di ujung horison tampak sinar lembayung mentari sore. Aaah pasti indah kalau menunggu sunset di sini. Tapi nggak mungkin, nggak mudah berjalan balik dalam kondisi gelap.
Di bagian tebing sebelah kanan ada dataran batu yang menjorok ke laut
Berfoto di bawah pohon yang menjuntai ke laut
Kami pun akhirnya bergerak meninggalkan Air Terjun Harangur. Berpindah tempat untuk menanti sunset.