Makan Bedulang
Sejak tahu akan jalan-jalan ke Belitung saya sudah bahagia banget karena kepikir akan menikmati segala makanan yang enak-enak. Apalagi makanan lautnya, pasti sudah tidak diragukan lagi kelezatannya. Baru ngebayangin aja sudah bikin saya lapar. Jadi begitu di hari pertama landing di Tanjung Pandan, ibu kota Belitung, karena hari masih pagi, saya memutuskan untuk mencari sarapan di warung kopi lokal terlebih dahulu. Dari sinilah petualangan kuliner saya dimulai!
1. WARUNG KOPI AKE
Karena saya tengah berada di “Negeri 1001 Warung Kopi”, maka tak sah kalau memulai hari tanpa ngopi dulu. Nah, sampai di sini muncul pertanyaan, "Mau warung kopi yang mana?" Yang paling populer ada dua yakni Kong Djie dan Ake.
Tapi berhubung saya juga butuh makan pagi, sementara Warung Kong Djie tak punya pilihan makanan yang banyak, maka pemandu lokal menyarankan ke Warung Kopi Ake saja. Lagian mungkin karena Warung Kopi Kong Djie sudah layaknya Starbucks-nya Belitung, kekhasannya jadi agak berkurang di mata orang lokal ya. Kabarnya bahkan sudah ada lebih dari 10 Warung Kopi Kong Djie di sini karena mereka memang menerapkan sistem franchise. Bahkan di Jakarta juga sudah ada lho!
Sedangkan Warung Kopi Ake ini malah tampak begitu istimewa karena cuma ada satu-satunya di Belitung. Warung Kopi Ake ada di pusat kota Tanjung Pandan. Warungnya cuma menempati satu ruko dengan kursi-kursi di dalam maupun di luar juga. Saat itu saya berjumpa dengan Willy, generasi ke-4 dari Ake (si kakek buyut yang dulu pertama kali buka kedai kopi) yang sedang menyiapkan kopi. Willy cukup ramah dan mau berbagi cerita tentang sejarah warung ini.
Dibuka pada tahun 1911, warung kopi ini dulunya adalah tempat peristirahatan bagi para pekerja kantor timah yang lokasinya ada di depannya. Meski perusahaan timah tersebut kini telah tiada, kebiasaan minum kopi sudah mengakar dan menjadi budaya masyarakat. Itulah kenapa mulai pukul 6 pagi hingga tengah malam Willy tetap setia melayani para pelanggannya. Untuk peralatan dalam menyiapkan kopi, beberapa masih menggunakan alat-alat yang sama dari dulu. Mungkinkah di situ rahasia kenikmatan secangkir kopi Ake?
2. NASI GEMOK
Ibarat nasi uduk di Jakarta atau nasi kucing di Jogja, begitulah arti nasi gemok bagi penduduk Belitung. Bedanya nasi gemok di Belitung ini pake ikan bebulus. Ikan khas Belitung ini untuk mendapatkannya biasanya harus dipancing di tepi pantai. Selanjutnya, siram nasi dengan kuah ikan yang memiliki rasa gurih-gurih-asam.
Nasi gemok yang saya coba ini juga hanya ada di Warung Kopi Ake. Terasa makin spesial karena dibungkus dengan menggunakan daun simpor. Pohon simpor sih sebenarnya bukan cuma ada di Belitung, namun oleh orang Belitung daun simpor sudah biasa dibuat untuk membungkus makanan. Dibanding dengan daun pisang yang masih harus dipotong-potong, daun simpor memang lebih praktis. Tinggal petik, lalu langsung dipakai karena ukurannya sudah pas buat satu porsi nasi atau bungkus mie pas take away. I love it! Go green banget konsepnya dibandingin pake plastik atau kertas.
Baca juga: “20 Makanan Lokal Wajib Cicip di Indonesia (Bagian 2)”
3. GANGAN
Gangan adalah menu sup ikan berkuah kuning di Belitung. Ikan buat menu gangan bisa ikan ketarap, tenggiri atau ikan lainnya. Bumbu utama gangan itu adalah kunyit, lengkuas, terasi, dan rempah-rempah lainnya. Gangan juga dicampur dengan potongan buah nanas sehingga rasanya sedikit asam. Untuk tingkat kepedasan, kadang ada yang pedas sekali, ada juga yang nggak, jadi bisa diatur. Meski begitu, ada juga variasi gangan darat yang mengganti ikan dengan sapi atau hewan di darat lainnya.
4. BEDULANG
Dulang adalah wadah besar yang terbuat dari kayu, kuningan, atau besi. Sedangkan makan bedulang adalah cara makan tradisional yang menggunakan dulang. Biasanya bedulang disajikan pada perayaan penting seperti pernikahan, pesta adat, dan lain-lain.
Namun tak perlu lagi harus khusus menghadiri acara tersebut kalau mau makan bedulang. Kini cukuplah bertandang ke Restoran Belitong Timpo Duluk. Resto berbentuk rumah panggung ala Belitung ini juga banyak memamerkan hiasan atau benda-benda jadul. Jadinya cocok juga untuk belajar sejarah dan budaya Belitong. Selain itu sangat Instagramable juga!
Restoran Belitong Timpo Duluk
Habis melihat-lihat resto ini, saya pun langsung order satu paket bedulang. Di menu sih ditulisnya ada paket bedulang buat dua orang (Rp100.000) & empat orang (Rp200.000). Saya pesan yang untuk empat orang tapi nyatanya bahkan saya dan grup yang terdiri dari lima orang pun sampai tak habis maknnya lho! Banyak banget!
Nah bedulang yang kami pesan itu pas dateng ditutup pake tudung saji yang cantik. Ketika dibuka, di dalamnya sudah ada Ikan Gangan, Sate Ikan, Ayam Ketumbar, sayur dan lalapan. Yang membuat dulang makin spesial adalah sambal serai yang menjadi teman makan yang pas. Rasanya nggak pedes sih cuma menambah cita rasa lokal. Oh ya menu gangan di sajian bedulang ini rata-rata tidak sama, yang jelas selalu ada gangan dan sambal serai.
Sebelum makan, sebenarnya ada aturan mainnya yakni yang muda haruslah mengambilkan nasi dan lauk buat yang paling tua. Memang begitulah adat di sini. Dengan filosofi kebersamaan dan kekeluargaan yang tersemat, di situlah letak kenikmatan makan bedulang ini. Tidak cuma pada rasa makanannya yang sudah pasti lezat, namun juga pada esensi makan bersama sambil bercengkerama.
Baca juga: “Tempat-Tempat Wajib Kunjung di Belitung”
5. MIE BELITUNG
Mie Belitung adalah salah satu kuliner andalan di Belitung. Salah satu rumah makan yang paling tersohor dengan menu ini adalah Mie Atep Belitong yang pernah didatangi oleh mantan Presiden Megawati. Mie Belitung terdiri dari mie kuning pake kuah kental udang, dikasih kentang, toge, tahu, timun dan emping. Terus disambelin. Seporsi nggak cukup!
6. KETAM
Pecinta kepiting pasti akan menyukai ketam yang sekilas mirip dengan perkedel. Ketam diolah dari daging (anak) kepiting yang disuwir-suwir lalu dicampur dengan tepung, lantas digoreng gitu. Oh ya, ini biasanya jadi camilan sih. Tapi bagi yang ketagihan, bisa membeli ketam buat oleh-oleh. Cukup beli mentahnya saja, ntar pas pulang ke rumah tinggal di goreng deh.
Mungkin kamu harus ngulang datang lagi ke sana Hani :-)
2019-04-06Kebayang kulinerannya aja udah ngeces. Aku pernah ke resto Belitong Timpo Duluk, sayang udh agak kemaleman, jadi udh pada habis. Yg ada aja deh...hehe...Ayam lagi ayam lagi.
2019-03-20Mungkin kamu harus ngulang datang lagi ke sana Hani :-)
2019-04-06