Dochula Pass
Negeri damai dengan penduduk yang ramah ini menawarkan keindahan alam pegunungan dengan lembah-lembahnya, juga budaya yang berakar dari Buddhisme yang amat kental. Di sanalah kebahagiaan berada, di Bhutan. Sempatkan ke 10 destinasi ini kalau Trippers ke Bhutan ya…
Bagian 1 baca di sini.
5. DOCHULA PASS
Pass yang lokasinya antara Thimphu dan Punakha ini merupakan objek foto yang seksi karena adanya 108 stupa putih dalam satu tempat. Ada bonus juga pas cuaca cerah yakni jejeran Eastern Himalayan mountain range.
Letak: Distrik Thimphu.
Must pose:
- Berfoto di antara barisan stupa dengan latar hutan pinus atau pegunungan salju.
- Berfoto di tangga Druk Wangyel Temple ke arah stupa-stupa. Cantik banget!
Must do: Minum teh/kopi dan nyamil biskuit di Druk Wangyel Cafe, satu-satunya kafe yang ada di area ini.
Cocok untuk: Semua umur.
Baca juga: "Bhutan: How They Love Their King!"
6. KUENPHEN RESTAURANT & BAR
Resto ini pantas dipilih, menyelinap di antara destinasi lainnya di Bhutan, karena sungguh, siapa pun yang mampir ke sini, bahkan hanya untuk minum teh dan ngemil biskuit, bakal betah berlama-lama.
Letak: Wangdue Phodrang, antara Punakha dan Bumthang, kota terakhir di Western Bhutan.
Must pose: Berpose dengan gaya bercengkerama di salah satu meja dengan memegang cangkir teh/kopi, berlatar Black Mountain.
Must do: Ngeteh dan ngopi di meja di teras luar resto sambil memandangi Black Mountain di kejauhan. Datangnya jangan musim dingin ya kalau mau melakukan ini.
Cocok untuk: Semua umur, siapa saja pasti suka.
7. BUMTHANG VALLEY
Lembah ini tingginya bervariasi antara 2.600-4.500 mdpl, dan terdiri dari 4 lembah utama yakni, Ura, Chumey, Tang, dan Choekhor, yang kesemuanya tergabung menjadi Bumthang Valley. Banyak terdapat kuil-kuil tertua dan bersejarah di Bhutan.
Ura Valley
Letak: Central Bhutan.
Must do:
- Mengunjungi Jampey Lhakhang, salah satu kuil tertua di Bhutan yang dibangun di abad ke-7.
- Mengunjungi Kurjey Lhakhang yang berdiri anggun di depan bukit, sementara di depannya padang rumput luas. Keren banget foto dengan latar belakang kuil ini di kejauhan.
Kurjey Lhakhang
- Mengunjungi Burning Lake atau Membartsho. Bukan danau luas sih, cuma berupa sungai yang diapit tebing.
- Mengunjungi Jakar Dzong. Dari sini kita bisa memandang Choekhor Valley, dan bisa duduk melamun karena suasana sekitar yang amat mendukung.
Cocok untuk: Semua umur, kecuali Membartsho sebaiknya tidak membawa anak <9 tahun.
8. PHOBJIKHA VALLEY
Lembah glacial yang berlatarkan Black Mountain. Sering disebut juga Gangtay Valley karena ada Gangtay Goemba/Monastery di area ini.
Letak: Central Bhutan.
Must do:
- Mengunjungi Gangtay Goemba.
- Short hiking di Gangtay Nature Trail sepanjang 4 km dengan rata-rata ketinggian 2.900 mdpl yang ditempuh 1-1,5 jam. Sepanjang jalan kita disuguhi pemandangan lembah luas, deretan pohon pinus, dan sekelompok black-necked crane. Burung langka inilah highlight dari tempat ini. Saat musim dingin mereka bermigrasi dari dataran tinggi di Tibet ke padang rumput Phobjikha Valley yang bersuhu sedang.
Black-necked crane
Cocok untuk: Semua umur terutama yang menyukai keindahan alam dan kehidupan alam liar.
Merupakan distrik terluas di Bhutan. Ibu kotanya, Trashigang juga namanya, cuma small town yang pusat ‘kotanya’ seperti lapangan parkir yang kalah luas dari parkiran mal di Jakarta. Tapi pegunungan dan lembah-lembah di sekitarnya cantik spektakuler!
Letak: Berada di ujung timur Bhutan Timur, dan berbatasan langsung dengan India. Trashigang bisa dicapai dengan pesawat dari Paro selama 40 menit. Tapi Bandara Yonphula-nya masih berjarak 1 jam lagi berkendara ke pusat Kota Trashigang. Kalau lewat jalan darat dari Paro melewati Punakha, Bumthang dan Mongar, barulah sampai Trashigang. Perjalanan santai dengan menginap di 3 kota antara tersebut total jadi 3,5 hari, dengan durasi per hari antara 3,5-8 jam. Rekomendasi: pergi lewat darat, pulang naik pesawat.
Must pose: Berfoto dengan latar pegunungan berlapis-lapis saat cuaca cerah maupun menjelang sunset, plus terlihat Trashigang Dzong di kejauhan yang tampak gagah.
Gunung berlapis-lapis dan tampak Trashigang Dzong di kejauhan
Must do:
- Merasakan take off dari Yonphula Airport yang berlokasi di atas pegunungan di ketinggian 2.743 mdpl. Adrenaline terpacu saat pesawat lepas dari landasannya yang pendek. Bonusnya lagi, 15-20 menit pertama serasa naik mountain flight! Deretan pegunungan salju terhampar di bawah.
- Menginap di resor di atas bukit, dan menikmati pemandangan dari jendela besar di atas kamar.
Optional:
- Mengunjungi Trashigang Dzong dan Gom Kora (coba deh naiki dinding batu di Gom Kora, try your luck!).
Trashigang Dzong
- Melihat Trashigang Falls dari pinggir jalan.
Trashigang Falls
Cocok untuk: Semua umur, terutama yang suka melewatkan liburan dalam suasana tenang, udara segar, dan keramahan lokal.
Jalur trekking di Bhutan Timur ini start dari Desa Phongmey (1.810 mdpl) ke Desa Donmangchu, lalu Merak, Miksateng, dan finish di Desa Sakteng (2.950 mdpl) yang benar-benar berada di paling ujung timur Bhutan. Highlight sekaligus titik tertingginya adalah Nakchungla di ketinggian 4.146 mdpl. Dari Desa Merak ke Nakchungla dan lanjut sampai desa selanjutnya yakni Miksateng, saat bulan Maret pun masih penuh salju. Anda akan merasakan pengalaman trekking yang bakal dikenang seumur hidup!
Jalur bersalju di Merak Sakteng Trek
Tingkat kesulitan: Resminya sih disebut easy to moderate. Tapi setelah menjalaninya, MyTrip harus mengatakan: moderate to difficult at some routes.
Total elevasi: +/-2.300 m.
Durasi: 5-6 hari
Akomodasi: Gonta-ganti antara local lodge dan tenda.
Must pose: Tentu saja harus berfoto di tugu penanda Nakchungla dengan latar pegunungan salju yang jaraknya dekat.
Must do:
- Kalau ada waktu dan masih bertenaga, jalan kaki keliling desa, berinteraksi dengan warga lokal yang sangat polos dan ramah.
- Menikmati sarapan di meja kursi yang dipasang di tempat terbuka di area kemping Donmangchu dengan latar pegunungan bersalju.
Sarapan epik di area kemping Donmangchu
Optional:
- Beli kain khas Bhutan Timur di Desa Sakteng.
- Menyanyi dan menari bersama para kru trekking di malam perpisahan dengan diterangi api unggun.
Cocok untuk: Trekker yang punya pengalaman naik gunung, tapi tak harus trekker profesional, asal staminanya bugar dan melakukan persiapan fisik minimal 3 bulan sebelumnya.