PANDUAN LENGKAP & TERKINI MENDAKI BUKIT KONDO & SAVANA PROPOK DI LOMBOK 2024-09-12 21:00

Pemandangan spektakuler sepanjang rute pendakian Bukit Kondo

 

Kalau ada yang bilang mendaki bukit-bukit di sekitar Gunung Rinjani kurang menantang karena tingginya hanya 2.000-an bahkan 1.900-an mdpl saja, itu salah besar! Bukit Kondo di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun, Lombok NTB, tingginya memang ‘hanya’ 1.937 mdpl. Tapi salah satu bukit dari Sembalun 7 Summits ini jangan dianggap remeh. MyTrip mendakinya tanggal 31 Agustus sampai 1 September 2024 lalu. Kami sengaja memilih tidak tektok karena ingin merasakan juga kemping di Savana Propok yang masih satu rute. Ternyata pendakian ini lebih berat dari Bukit Anak Dara yang telah kami tuntaskan setahun sebelumnya.

 

Kemping di Savana Propok

 

Baca juga: “Panduan Lengkap & Terkini Mendaki Bukit Anak Dara di Lombok

 

LEVEL PENDAKI SEPERTI APA YANG BISA MENDAKI BUKIT KONDO?

Walaupun terhitung tidak ringan, tapi pendaki pemula, bahkan yang belum pernah mendaki gunung sekalipun, asal stamina bugar dan siap bersusah-payah, bisa mendaki Bukit Kondo. Tingkat kesulitannya medium cenderung agak berat. Menanjak terus, dan butuh konsentrasi tinggi terutama saat melewati punggungan bukit yang sempit dengan jurang menganga di kiri kanan.

 

Di jalur ini butuh konsentrasi tinggi

 

Apalagi saat berkabut

 

Baca juga: “Alternatif Buat yang Nggak Sanggup Mendaki Rinjani: Savana Dandaun Aja!

 

BAGAIMANA KONDISI TREK SAMPAI DI SAVANA PROPOK?

Dari base camp di ketinggian 1.273 mdpl, kita sudah mulai menanjak tipis-tipis yang kemudian dilanjut tanjakan terus-menerus di bawah kerindangan hutan dengan pepohonan tinggi. Sesekali ada sedikit turunan dan jalan datar tapi tidak panjang. Jalurnya berupa tanah merah yang diseraki daun-daun kering dan di beberapa tempat dihalangi akar-akar pohon, juga batang pohon tumbang.

 

Tanjakan terus-menerus di bawah kerindangan

 

Kami yang terdiri dari 5 orang ditemani pemandu berjalan santai dan sesekali beristirahat, tiba di Pos 1 dengan durasi 38 menit. Good start!

 

Kami berlima di Pos 1

 

Lepas dari Pos 1, hampir tiada ‘bonus’. Tanjakan disusul tanjakan berikutnya --ada tali dipasang di tempat-tempat sulit. Untungnya masih teduh. Tapi pendaki pemula seperti kami tetap kelelahan dan butuh banyak istirahat. Sekitar 1 jam barulah kami mencapai Pos 2. Dan tak lama dari situ, di area yang cukup datar tapi sempit, kami istirahat sambil membuka bekal makan siang yang sudah dibawakan tim porter.

 

Tantangan setelah itu makin menjadi. Jalur sudah mulai terbuka. Hanya saja kami tertolong kondisi cuaca yang teduh, tapi minusnya jadi berkabut, nggak kelihatan pemandangan. Menjelang tiba di plawangan yang merupakan persimpangan untuk ke Savana Propok dan puncak Bukit Kondo, jalurnya tambah terjal dengan tanah merah gembur berdebu. Tentunya sudah ada tali terpasang di sini yang sangat membantu.

 

Tanjakan terjal menuju plawangan

 

Total 3 jam kami tempuh dari base camp hingga plawangan, termasuk istirahat makan siang sekitar 30 menit. Not bad!

 

Karena tujuan pertama kami memang ke Savana Propok dulu, dari plawangan kami tidak lanjut menyusuri punggungan bukit yang mengarah ke puncak Bukit Kondo, melainkan menuruninya. Turunannya sangat terjal, membuat kami terpaksa ngesot. Untung nggak panjang sih. Sekitar 15 menit sampailah kami di bagian awal Savana Propok. Sebuah savana luas yang dikelilingi bukit-bukit termasuk Gunung Rinjani. Di sinilah tim pemandu dan porter kami mendirikan tenda.

 

Ngesot menuruni punggungan bukit menuju Savana Propok

 

Baca juga: “Bukit Maletan di Sembalun Lombok, Mau Sunrise Ada, Mau Sunset Juga Ada

 

KEMPING DI SAVANA PROPOK MENIKMATI LAUTAN KABUT ‘MELAYANG-LAYANG’

Hari masih panjang begitu kami tiba di Savana Propok. Untunglah kami mengambil paket pendakian VIP yang menyediakan meja dan kursi. Jadi kami bisa beristirahat dengan duduk menyender. Ini sebuah kemewahan di gunung. Apalagi ada suguhan teh manis panas dan pisang goreng serta tentu pemandangan cantik. Nikmat!

 

Kemewahan di gunung: ada meja dan kursi buat bersandar

 

Usai merehatkan kaki, kami pun mulai mengeksplor savana. Tepat saat kami berfoto-foto, kabut yang sedari tadi menutup seluruh badan Rinjani, mulai menyeruak. Waah, senangnya menyaksikan Rinjani menyembul. Rinjani yang terlihat di sini adalah sisi selatannya.

 

Mengeksplor savana sore-sore

 

Rinjani menyembul

 

Meski sore itu tak terlihat sunset yang merona, tapi mata kami dimanjakan lautan kabut yang ‘melayang-layang’ di atas padang savana yang warnanya coklat kekuningan.

 

Sunsetnya kurang merona

 

Tapi ada lautan kabut ‘melayang-layang’ di atas padang savana

 

Savana Propok, walaupun hanya berada di ketinggian 1.700-an mdpl, tapi karena posisinya di lembah, dinginnya cukup menggigit di malam sampai pagi hari. Untungnya sleeping bag kami cukup tebal dan tenda kami ada lapisan luarnya.

 

Tenda kami

 

Ada sleeping bag, matras dan bantal

 

Early dinner

 

Baca juga: “Alternatif Buat yang Nggak Sanggup Mendaki Rinjani: Bukit Pergasingan!

 

BAGAIMANA KONDISI TREK MENUJU PUNCAK BUKIT KONDO?

Dari Savana Propok untuk menuju Puncak Bukit Kondo kita harus naik lagi ke plawangan. Beruntungnya kami pagi itu cuaca cerah! Jalur sempit memanjang dari plawangan menuju puncak pertama atau camp area Bukit Kondo atau ada yang menyebutnya Bukit Savana 2 jelas terlihat. Begitu pula pemandangan molek mandraguna di hadapan maupun belakang kami, clear! Sesekali kabut tipis melayang tapi segera terusir kembali. Luar biasa moleknya! Membuat napas terhenti sejenak.

 

Start dari Savana Propok menuju plawangan

 

Jalur punggungan bukitnya di belakang kami itu

 

Di jalur sempit yang relatif datar ini kita mesti hati-hati karena kiri kanan jurang. Kalau mau memotret atau menikmati keindahannya sebaiknya berhenti, jangan sambil jalan. Kalau papasan dengan pendaki lain, carilah ruas jalur yang lebih lebar. Jangan memaksa menepi di jalur sempit. Di sini, jalur menuju puncak sudah terlihat.

 

Jalur sempit dengan kiri-kanan jurang

 

Jalur menuju puncak sudah terlihat

 

Menjelang camp area, tanjakan terjal dan berbatu menghadang, tapi nggak panjang. Dan terhamparlah area datar yang tak begitu luas tapi cukuplah sebagai camp area. Butuh satu jam bagi kami untuk sampai di sini dari Savana Propok.

 

Tanjakan terjal menghadang sebelum mencapai puncak pertama/camp area

 

Rinjani gagah bergaya di hadapan, sementara di bawahnya membentang Savana Propok nan permai. Jalur punggungan bukit sempit yang telah dilewati jelas terlihat, dengan latar belakang Bukit Loang Dares dan Bukit Lembah Gedong.

 

Rinjani gagah bergaya di hadapan, sementara di bawahnya membentang Savana Propok nan permai

 

Jalur punggungan bukit sempit yang telah dilewati jelas terlihat, dengan latar belakang Bukit Loang Dares dan Bukit Lembah Gedong

 

Jalur menuju puncak terlihat begitu panjang dan melelahkan, berupa jalur sempit yang menanjak sangat terjal. Tapi setelah dijalani ternyata nggak berat-berat amat, walaupun nggak mudah juga. Yang menjadi penyemangat adalah pemandangan 360 derajat yang spektakuler! Jadi, jangan lupa, saat menghentikan langkah untuk mengumpulkan napas, tengok-tengoklah ke belakang. Formasi bukit-bukit, jalur punggungan sempit, savana dan Rinjani sungguh luar biasa. Apalagi saat cuaca cerah dengan langit biru dan awan bergerumbul. Maha indah!

 

Jalur menuju puncak terlihat begitu panjang dan melelahkan

 

Jalur menuju puncak terlihat begitu panjang dan melelahkan

 

Tengoklah ke belakang. Wowww…. kece badai!

 

Pemandangan 360 derajat yang spektakuler

 

Segala lelah terbayar

 

Perjuangan kami dari camp area mencapai puncak memakan waktu sekitar 45 menit. Puncaknya cukup luas dan bisa menjadi area kemping juga. Sayang, cukup banyak sampah yang ditinggalkan pendaki-pendaki tak bertanggung jawab.

 

MyTrip di Puncak Bukit Kondo

 

Kalau dihitung durasi pendakian kami, dipotong istirahat makan siang, dan tanpa ke Savana Propok, total 4 jam. Kalau dari panduan yang ada di base camp, durasi pendakian normal 2,5 jam, dengan jarak 3 km, dan elevasi 679 m.

 

Bagi kami durasi 2,5 jam adalah untuk turunnya (dipotong istirahat makan siang di plawangan). Itu pun butuh perjuangan agar tidak terpeleset di turunan-turunan tajam dan licin, dan tidak tersandung akar-akar pohon.

 

Perjuangan turun

 

Baca juga: “Yang Hobi Foto Pasti Blingsatan di Kedai Sawah Sembalun Lombok. Cakep Pake Banget!!!

 

BISA LIHAT APA SAJA DI PUNCAK BUKIT KONDO?

Pemandangan yang terlihat dari Puncak Bukit Kondo sama dengan yang terlihat dari camp area atau puncak pertama ataupun dari pertengahan jalur menuju puncak, tapi tentu sedikit berbeda angle. Beda dengan Puncak Anak Dara yang berupa area terbuka tanpa satu batang pohon pun, Puncak Bukit Kondo di salah satu sisinya adalah hutan. Dan ada jalur lain untuk turun.

 

Foto wajib di puncaknya tentulah di plang kayu kecil bertuliskan “PUNCAK KONDO 1937 MDPL” dengan latar Rinjani nan gagah. Untung kami masih kebagian pemandangan Rinjani sebelum beberapa menit kemudian kabut tebal menutupinya total.

 

Foto wajib di Puncak Bukit Kondo

 

Baca juga: “Ini Dia Cara Terbaik Menikmati Pagi di Sembalun Lombok: Panorama Walk

 

BAGAIMANA CARA KE BUKIT KONDO?

Rombongan MyTrip bersama guide Subur

 

Untuk mencapai lokasi base camp Bukit Kondo yang berasa di Desa Sembalun Bumbung, kalau dari Desa Sembalun arahkan kendaraan ke selatan sekitar 20 menit, sama dengan arah ke Taman Wisata Pusuk, atau seperti arah kembali ke bandara di Praya via jalur tengah. Jalur pendakiannya sendiri cukup jelas, dan ada tanda-tanda berupa plastik merah putih yang diikat di batang pohon. Tapi MyTrip sarankan untuk memakai jasa pemandu atau operator trekking apalagi kalau Trippers pendaki pemula. Semua operator trekking Rinjani yang berbasis di Desa Sembalun Lombok Timur pasti punya paket pendakian ke Bukit Kondo. Hubungi atau datangi saja salah satunya. Harganya tentu tergantung layanan yang diminta, berapa jumlah orang dalam satu grup, hanya day trip atau berkemah satu malam. MyTrip juga bisa mengaturkan trip pendakian ini, hubungi 0811858736

 

 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Mayawati NH, Ubbun Trekking Guide (Subur)
Comment