Permainan tardisional bakiak
Namanya memang aneh dan cukup menggelitik. Dan di balik nama yang aneh tersebut tersimpan keunikan dari sebuah miniatur desa yang dibangun di atas lahan seluas 1,2 hektar. Tempat ini pun menjadi sebuah tempat wisata keluarga yang lengkap dan memiliki konsep berbeda dari yang lain. Omah Kecebong namanya.
Pintu masuk
Di Omah Kecebong bisa ditemukan hal-hal menarik layaknya sebuah desa, seperti misalnya penginapan gebyok lawas khas Jawa, persawahan yang dihiasi dengan boneka-boneka sawah, budidaya sayuran dengan sistem hidroponik, pelajaran seni membatik, permainan tempo dulu seperti tong-tong bolong, bakiak dan egrang, kuliner tradisional, pelajaran membajak dan menanam padi di sawah, pembuatan wayang suket dari alang-alang, ayunan kayu dan seperangkat gamelan Jawa.
Penginapan gebyok
Boneka-boneka sawah
Batik tulis
Jajanan tradisional
Pengunjung juga bisa merasakan sensasi mengenakan pakaian adat Jawa yang selanjutnya bisa dipakai sambil berkeliling melihat alam pedesaan menggunakan gerobak sapi selama 45 menit. Selain itu ada pula yang memanfaatkan fasilitas sepeda ontel untuk berkeliling ke kawasan Ketingan yang dikenal sebagai tempat bersarangnya ratusan burung bangau atau bisa pula menuju kawasan Sendari yang merupakan daerah kerajinan bambu.
Gerobak sapi
Selain menyandang gelar Miniatur Desa, Omah Kecebong juga bisa disebut sebagai Desa Wisata Edukasi. Banyak sekali kegiatan bermanfaat yang bisa dilakukan di sini, seperti contohnya rombongan anak-anak sekolah dasar yang sangat menyukai aktivitas bermain lumpur di sawah sambil mengenal cara bercocok tanam padi. Tempat ini memang didesain semenarik dan selengkap mungkin supaya pengunjung bisa lebih puas saat berkunjung dan mendapatkan suasana yang masih benar-benar asri.
Baca juga: "Cangkul Membentur Batu, Dan Ditemukanlah Candi Sambisari"
Untuk urusan kuliner, Omah Kecebong menyediakan sebuah restoran tradisional dengan menu utama sayur lompong. Selain itu ada beberapa menu tambahan seperti oseng mbang kates atau daun pepaya, oseng tempe, bakmi jawa, sayur lodeh dan nasi bakar. Resto ini dibuka untuk umum setiap harinya, namun tidak ada salahnya untuk reservasi terlebih dahulu, sebab masakan di sini terkenal kelezatannya dan sering ludes karena saking banyaknya pengunjung.
Nasi bakar
Di luar penginapan, seluruh fasilitas Omah Kecebong bisa dikunjungi mulai jam 8 pagi hingga 8 malam. Tidak ada tiket masuk alias gratis. Pengunjung dapat menikmati semua fasilitas tanpa membayar kecuali menginap, makan di restorannya, jajan, dan belanja batik tentunya. Bagi yang berminat mengunjungi Omah Kecebong, tempat ini terletak di Dusun Sendari atau disebut juga Dusun Cebongan, Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan bisa ditempuh dari Bandara Adi Sucipto Yogyakarta dengan jarak 20 km atau sekitar 30 sampai 45 menit berkendara.
Iya betul
2018-11-22Iya betul
2018-11-22Menarik untuk dikunjungi dan sekaligus mendidik anak-anak untuk menghayati kembali arti keindahan hidup yang sehat
2018-11-07Iya betul
2018-11-22Iya betul
2018-11-22