Jawa Timur banyak menyimpan pantai-pantai cantik tersembunyi yang masih jarang dirambah turis. Ada Pantai Klsayar di Pacitan yang kini sudah makin populer dan dipadati pelancong. Ada juga Pantai Balekambang dan pantai-pantai tersembunyi di Pulau Sempu, Kabupaten Malang. Nah belakangan ini yang baru naik daun adalah Teluk Hijau. Teluk yang sesuai namanya berair hijau ini berada di kawasan Taman Nasional Meru Betiri. Biasanya pelancong melewati teluk ini dalam perjalanan ke Sukamade yang juga masih dalam kawasan Meru Betiri untuk melihat penyu bertelur.

Pantai Batu yang berada di sebelah kiri Teluk Hijau

Plang penanda Teluk Hijau

Begitu memasuki Teluk Hijau dari arah Pantai Batu di sebelah kirinya, kita langsung disambut plang berwarna merah bertuliskan Green Bay (Teluk Hijau) dan tentunya pantai yang uwoww. Pantai berpasir putih dan halus ini nggak terlalu panjang, menjorok ke dalam. Di kiri ada formasi karang, dan di ujung kanan ada formasi karang juga yang bisa dinaiki. Juga ada gazebo di sini, di dekat air terjun air tawar setinggi 8 m yang pas sekali keberadaannya buat bilas usai main air laut. Kalau bawa bekal makanan, asyik banget buka bekal di gazebo sambil memandangi laut berwarna hijau dan ditemani gemericik suara air terjunnya.

Buat yang ingin snorkeling, bisa sewa perahu ke Watu Jaran di sisi kanan teluk. Nggak jauh kok, cuma hitungan menit ke sana. Alam bawah lautnya sih nggak terlalu istimewa, tapi okelah buat sekadar memuaskan hasrat main air laut. Tapi ngomong-ngomong, perahu sewaan nggak selalu stand by di teluk itu ya. Kita harus menyewanya dari Pantai Rajegwesi, yang menjadi titik keberangkatan ke Teluk Hijau.

Teluk Hijau maupun Watu Jaran di sebelahnya bisa untuk snorkeling

Cara Ke Sini:

Untuk mengeksplor TN Meru Betiri biasanya wisatawan datang dulu ke Desa Sarongan di Rajegwesi, sebagai desa terakhir yang berpenghuni sebelum masuk kawasan taman nasional. Desa ini terletak +/-90 km ke selatan Banyuwangi. Kalau membawa kendaraan, parkirlah kendaraan di halaman rumah penduduk. Lalu lanjutkan dengan jalan kaki.

Awalnya melewati jalan kampung +/-1 jam sampai di Pengonga'an (view point) untuk melihat Teluk Damai, Pantai Batu, Teluk Hijau dari atas. Sebenarnya sampai Pengonga’an ini terakhir mobil masih bisa masuk. Dari situ lanjut jalan lagi 10 menit sampai di trek yang mulai menanjak. Jangan khawatir, tanjakannya nggak curam, ringan-ringan aja. Dan cuma 20 menit jalan santai sampailah kita di Pantai Batu, pantai yang nggak berpasir, melainkan penuh dengan batu-batu kerikil kecil, yang mulai terbentuk sejak tsunami tahun 1994 yang menerjang sebagian pesisir selatan Jatim. Di sini kita bisa istirahat sebentar menikmati pemandangan di Pantai Batu. Lalu dengan menyisiri pantai berbatunya hanya 10 menit saja, melewati balik semak, lalu di depan mata terbentanglah Teluk Hijau.

Teluk Hijau juga bisa dicapai dengan naik perahu sewaan dari Pantai Rajegwesi. Kalau ombak tenang cuma butuh waktu 15 menit. Perahunya kecil dan langsing. Cukup memacu adrenalin naik perahu di sini karena walaupun menyusuri garis pantai, tapi lautan yang diarungi Samudera Hindia lho!

Usai atau sebelum ke Teluk Hijau bisa menikmati dulu Pantai Rajegwesi

Rekomendasi:

Paling pas ke Teluk Hijau lewat darat dengan trekking dari Rajegwesi, baliknya naik perahu. Tapi perahu harus sudah dipesan untuk menjemput dari Pantai Rajegwesi. Kalau nggak mau repot, pesanlah paket tur seharian dari MER (Masyarakat Ekowisata Rajegwesi). Selain eksplor Teluk Hijau, paket tur juga mencakup melihat aktivitas nelayan di Pantai Rajegwesi saat pagi buta, keliling kampung melihat pembuatan gula dan kerajinan dari batok kelapa.

Nama

Email

Pesan